Selasa, 23 Juni 2009

My stupid opinion

Semuanya berawal dari kebodohanku. Pemikiranku. Perasaanku. Setiap kali aku ingat hari itu, hari dimana untuk pertamanya aku bertemu dia (sebut sajalah,dimas) disebuah mall di Jakarta. Akupun masi berstatus (in a relationship) dengan seorang pria terbaik,termanis,terpengertian,tersegala-galanya. Nama pria itu adalah Kenang. Aku akan memulai cerita bodohku ini sekarang.. Tapi sebelumnya aku ingin mengatakan bahwasanya aku yakin aku bukan perempuan pertama yang memiliki kisah ini, tapi aku punya sisi lain dan keunikan tertentu hingga kamu tertarik untuk membacanya.

This is my real story. Pertama aku bertemu seorang yang buat aku dia menarik (aku tergila-gila dengan orang yang menarik dibandingkan ganteng). Kenang kanna,itulah namanya. Dia pria berumur 20 tahun berbintang aquarius (sama denganku),pria yg pada saat pertama kali aku bertemu dia buat aku berkata "oh my god,gue suka sama dia" dia cool bukan cool yang gimana-gimana,tp dia cool.... ya Tuhan aku ga bisa lama-lama ceritanya. Langsung to the point aja ya,hehe. Kenang itu perfect dimata aku,tp selama aku pacaran sama dia seperti ada sesuatu yang buat aku ga bisa ngelakuin terbaik untuk dia,sedangkan aku tau dan benar-benar aku rasakan kenyataannya bahwa dia telah melakukan semua yang terbaik untuk aku maupun hubungan kita. Sosok yang sabar,penyayang,tulus,penjaga,penyempurna semua ada didalam diri kenang. Aku sayang dia. Mungkin kamu taka asing dengar kalimat itu,aku pun tidak. Aku tau kenapa aku berkata "aku sayang dia" bukan hanya sebatas ucapan,tapi aku rasakan. Aku nyaman saat memeluk dia, aku bahagia menghabiskan waktuku bersama dia,dan yang satu ini adalah satu perasaan yang sangat amat benar-benar aku rasakan dan bukan sebatas kata adalah, aku merasa sangat tenang bila disamping dia,meskipun dalam keadaan berabtem ataupun jenuh,aku merasakan kedamaian yang tiada duanya bila didekatnya. Hhhh (aku menarik nafas dalam-dalam saat aku menulis ini).

Kelanjutan ceritaku ini akan penuh dengan kesedihan,kekecewaan,kesakitan,kebodohan,kepasrahan,dan juga keadilan. Kini aku telah putus hubungan dengan pria sempurna itu, aku akui aku berkhianat karena aku menaruh perasaan ke pria lain yang sampai sekarang pun aku bertanya-tanya "Kenapa?" aku ga tau harus berkata apa. Tapi aku yakin salah satu dari kamu pernah merasakan suatu perasaan dimana "Gue ga pernah ngerencanai untuk sesuatu yang akan gue suka ataupun ga gue suka" dan tiba-tiba ditengah-tengah kepercayaan semua itu terjadi,perasaanku,kenanganku dan segala-galanya terkesampingkan. Tuhan,tolong aku. Aku terus berucap seperti itu. Tuhan tolong aku tuhan tolong aku tuhan tolong aku.. Apa yg udah aku perbuat? aku tidak mau menyakitinya tuhan, tapi macam apa perasaanku ini? stupid stupid stupid. Aku mengambil keputusan untuk putus dengan dia karena aku tau perasaan yang salahku ini telah menghantuiku,dan kenang mencitaiku dengan tulus. Aku tak membalasnya?stupid. Makanya aku mengambil jalan untuk putus karena aku tak pantas untuknya. Dia pantas mendapatkan yang jauh lebih baik lagi dariku,dan aku pun berfikir bahwa aku masi muda,aku butuh menerima pelajaran-pelajaran hidup yang berharga untuk aku pelajari. Aku harus menerima hukuman atas perbuatanku. Aku menjalaninya kini dengan sendiri dan berbekal pengalam paling berharga yang buat aku bergemetar tiap harinya. Penyesalan? aku tau penyesalan itu akan selalu ada datang lambat setelah aku berbuat. Tapi kini aku menutup mata dan buka lagi dan aku tersenyum. Aku melakukan kesalahan dan semua orang di muka bumi ini melakukan kesalahan. Aku ingin menjadi sosok wanita yang lebih baik lagi, lebih baik lagi,dan lebih baik lagi. Kini semuanya kujalani dengan senyuman setengah dan aku harap esok akan berubah menjadi senyuman penuh. Aku tau kesalahanku,aku tau letaknya. Maka akupun bisa membuangnya jauh-jauh dari kehidupanku. Terakhir ingin aku sampaikan ke kalian, jodoh ga akan pernah lari kemana, hidupmu sudah ada ceritanya. Aku hanya ingin hidup lurus mulai saat ini juga setelah aku menilis ini, aku akan tersenyum terus dan aku akan berjuang untuk hidup aku. Aku tak akan menyesalinya, akuingin belajar.

-for my beloved,Kenang